TUGAS
INDIVIDU
ABATOAR
SISTEM
PENYEDIAAN DAGING
OLEH :
APRISAL NUR
I 111 11 369
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
SISTEM PENYEDIAAN DAGING
Daging adalah bagian tubuh ternak yang tersusun dari satu atau
sekelompok otot, dimana otot tersebut telah mengalami perubahan-perubahan
biokimiawi dan biofisik setelah ternak tersebut disembelih.
Berdasarkan sumbernya daging dibedakan atas :
-
Dagng warna merah (red meat) yang berasal dari ternak besar
atau ternak kecil (kerbau, sapi, dan lain-lain)
-
Daging putih yang lebih sering
disebut poultry meat (ayam, itik dan unggas lainnya)
Dalam penyediaan dagng di dikenal tiga fase transformas/perubahan
yakni :
1.
Transformasi pertama meliputi
proses perubahan ternak hidup menjadi karkas dan bagian bukan karkas (by
product atau offal).
2.
Transformasi kedua, merupakan
proses pemotongan bagian-bagian karkas menjadi potongan-potongan utama dan
eceran karkas untuk mendapatkan daging dan bagian-bagian lainnya seperti lemak,
tulang apenevrose, dan lain-lain.
3.
Transformasi ketig, merupakan
proses pengolahan lebih lanjut dari b baku daging yang diperoleh pada
transformasi kedua menjadi suatu produk akhir berupa daging olahan dalam berbag
macam ragam.
Berdasarkan lokasi produsen dan konsumen dalam penyediaan daging
dapat dibedakan sebagai berikut :
1.
Sirkuit hidup
Sirkuit ini juga disebut sebagai sirkuit rural atau sirkuit
kota-kota besar. Ternak diangkut dan dipotong untuk digunakan didaerah
konsumen.
2.
Sirkuit mati
Pada sirkuit ini ternak dipotong didaerah produsen kemudian karkas
dan atau dagingnya diangkut menuju kedaerah konsumen. Pada sirkuit inilah by
product akan lebih bermanfaat atau efisien dalam pemanfaatannya. Serta resiko
kehiilangan berat badan pada sirkuit mati ini tidak terjadi atau minimal.
Transformasi Pertama
Hal yang perlu diperhatikan dalam transformasi ini adalah :
1.
Kondisi ternak sebelum
penyembelihan
o
Kebersihan tubuh ternak.
Kebersihan yang
utama adalah kebersihan kulit karena kulit merupakan area yang mudah terkena
bakteri dan mudah untuk berkembang dan tumbuhnya bakteri. Kulit termasuk
bulu-bulu merupakan pembawa bermacam mikroorganisme khususnya escherihai coli.
Kontaminasi juga dapat terjadi akibat kontak langsung langsung atara pekerja
dengan bulu-bulu pada kulit dengan karkas.
o
Kesehatan dan sanitasi ternak
Produksi daging yang
higienis harus dimulai melalui pencegahan penyakit selama pemeliharaan dan
penggemukan ternak.
o
Keadaan fisiologis
a.
Pengruh pakan sebelum
pemotongan
b.
Pengarh pengangkutan sebelum
pemotongan
Pengangutan ternak
kerumah potong mengakibatkan sejumlah regresi pisikik dan fisik : luka-luka
akibat pukulan tongkak atau tendangan-tendangan anata ternak pada saat
diangkut. Luka akibat gesekan lantai dan perkelahian antar mereka.
Stress yang berarti
selama pengangkutan akan meningkatkan efisiensi salmonella pada ternak
khususnya pada babi.
c.
Pengaruh waktu istirahat
sebelum pemotongan
Waktu istirahat
mempengruhi karena perkembangan salmonella pada kandang tempat peristrahatan
sangat cepat apalagi pada ternak babi.
Prosedur penyembelihan, meliputi teknik pekerjaan secara berurutan
yang dilakkan dalam rangka perubahan ternak hidup menjadi karkas dan
bagian-bagian yang bukan karkas dimana kesemuanya itu berlangsung dirumah
potong potong hewan. Secara berurutan dalam pengkarkasan ternak sapi, teknik
yang dilakukan sebagai berkut :
1.
Persiapan sebelum penyembelihan
Ternak yang akan dipotong hars mengalami fase istirahat dimana
ternak diistirahatkan sebelum melakukan pemotongan. Waktu yang
istirahatdibeberapa Negara yaitu 24 jam namun menurut penelitian abustam dkk
memperlihatkan bawa istirahat diatas delapan jam dan tidak melebihi 12 jam
merupakan kondisi yang baik untk memulihkan kelelahan ternak yang timbul selama
pengagkutan. Istirahat diatas 12 jam memperlihatkan kecenderunagn pH akhir
meningkat karena stress akibat kelaparan.
Ternak yang akan dipotong sebelumnya dibersihkan sebelum disembelih.
2.
Ternak tidak berdaya
Beberapa Negara memperlakukan keadaan ternak agar tidak berdaya saat
melakukan pemotongan dengan berbagai macam cara diantaranya yang sering
dilakukan yaitu penusukan benda tajam pada pusat syarafnya unutk
meminsangkannya. Dan yang sering digunakan di Indonesia adalah pembantingan
sesuai syaria islam.
3.
Penyembelihan atau pengeluaran
darah
Ternak dalam keadaan tidak sadar/tidak berdaya secepatnya disembelih
pada daerah kerongkongan persis dibelakang rahang sedalam mungkin untuk
memotong vena jugularis dan arteri carotid, tanpa leher harus terputus sehingga
darah menyemprot keluar.
4.
Pengulitan ternak suda mati dan
pengeluaran darahsudah sempurna, kaki depan dilepas dengan memotongny antara
patlla dengan shank.
a.
Pelepasan kulit kepala
b.
Pelepasan kulit ekor
c.
Pelepasan kulit kaki belakang
d.
Rumping
e.
Penarikan kulit
5.
Pebelahan dada
Brisket dibuka sepanjang garis tengah melalui tulang dada menggunkan
ujung tumpul gergaji untuk mencegah kerusakan pada jantung dan paru-paru.
6.
Pengeluaran isi dalam
7.
Pembelahan karkas
Karkas dibelah dengan menggunakan tenaga gergaji yang berpisau
timbale balik atau dalam beberapa hal digunakan gergaji model lingkar.
8.
Penyiangan Karkas
9.
Pengawasan
10.
Pencucian
Karkas dicuci dengan air berkekuatan tinggi untuk menghilangkan
darah dan kemungkinan kontaminan lainnya.
11.
Penimbangan
Penimbangan dilakukan dalam keadaan hangat setelah pengkarkasan
selesai sebelum karkas didinginkan (dilayukan).
Transformasi kedua
Transformasi ini meliputi proses cutting karkas menjadi whole cut
dan retail cut. Sebelum melakukan cutting beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
a)
Pendinginan karkas yang masih
hangat dan masih dalam keadaan prarigor, pada suhu 14-19C
b)
Pendinginan pada suhu +2C
dilakukan pada karkas yang telah melakukan rigor mortis selama beberapa menit.
1.
Pemotongan atau pembagian
karkas
Karkas yang telah
dibelah dipotong menjadi empat bagian dengan masing-masing memotong dua bagian
pada setiap belahan karkas.
Di Indonesia
potongan karkas dilakukan berdasarkan metode Australia menjadi 14 bagian.
2.
Perubahan berat hidup menjadi
berad daging seekor sapi.
Transformasi Ketiga
1.
Pengawetan daging
2.
Pengolahan daging
Tidak ada komentar:
Posting Komentar