LAPORAN
PRAKTIKUM I
ABATOAR
DAN TEKNIK PEMOTONGAN TERNAK
“PENGKARKASAN ITIK,
AYAM DAN KELINCI”
OLEH
:
NAMA : HIMATEHATE
NIM : I 111 11 369
KELOMPOK : III
(TIGA)
ASISTEN :
LABORATORIUM
TEKNOLOGI HASIL TERNAK
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Ternak itik merupakan unggas air
yang tersebar luas di pedesaan yang dekat dengan sungai, rawa atau pantai
dengan pengelolaan yang masih tradisional. Populasi ternak itik yang tinggi dan
perannya yang penting bagi kehidupan peternak sebagai sumber gizi merupakan
potensi nasional yang masih dapat ditingkatkan.
Karkas adalah bagian tubuh ternak yang telah
mengalami pemotongan/ penyembelihan, dikuliti dibuang kaki bagian bawahnya,
atau bagian tubuh ternak kecuali darah, kepala, kulit, jeroan dan ginjal.
Karkas yang dibelah menjadi dua pada saat pengkarkasan selanjutnya dibagi
menjadi empat pada masing- masing dipotong dua pada bagian belahan karkas.
Persentase karkas merupakan acuan dalam menentukan harga berdasarkan berat
karkas pada saat penimbangan.
Pemotongan/ penyembelihan dan
pengkarkasan adalah teknik yang digunakan dalam menentukan persentase karkas,
dimana dalam teknik pemotongan ini yang membedakan adalah teknik pemotongan
ternak kecil dan ternak besar. Maka dari itu dilakukanlah Praktikum Abatoir dan
Teknik Pemotongan Ternak mengenai Pengkarkasan Ayam , Itik dan Kelimci
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dilakukannya Praktikum
Abatoir dan Teknik Pemotongan Ternak mengenai Pengkarkasan Itik, Ayam dan Kelinci
adalah untuk melakukan proses pemotongan dan pengkarkasan ayam, itik dan
kelinci, mengetahui persentase bagian karkas dan non karkas itik, ayam dan kelinci,
mengetahui factor- factor yang mempengaruhi pesentase karkas, serta untuk
membandingkan kualitas karkas ayam, itik dan kelinci berdasarkan persentase
karkasnya.
Kegunaannya
adalah agar praktikan mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses pemotongan
dan pengkarkasan itik,
ayam dan
kelinci, dapat menghitung persentase karkas dan non karkas ayam, itik dan
kelinci, dapat mengetahui factor- factor yang mempengaruhi persentase karkas
serta dapat membandingkan kualitas karkas itik,
ayam dan kelinci berdasarkan persentase karkasnya
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum
Abatoir dan Teknik Pemotongan Ternak dilaksanakan pada hari Sabtu 16 Maret
2014, Pukul 14.00 WITA sampai selesai bertempat di Laboratorium Teknologi Hasil
Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.
Alat dan Bahan
Adapun Alat- alat yang digunakan dalam
Praktikum Abatoir dan Teknik Pemotongan Ternak yaitu Pisau potong, Scalpel,
Panci, Talenan, Timbangan, Baskom, Kompor.
Adapun
Bahan yang digunakan adalah Itik,
air hangat, Kertas label, tissu, plastik gula dan tali rafia
Metode
Praktikum
Adapun
Metode Praktikum dalam pengkarkasan adalah menimbang Itik sebelum Pemotongan
untuk mendapatkan Berat Hidup, kemudian memotong itik dengan memutuskan bagian arteri
karotis, vena jugularis dan esophagus, selanjutnya itik diikat menggunakan Tali
rafia dan menggantung ayam supaya darahnya cepat keluar dengan cara mengikat
kaki itik kemudian kepalanya
berada pada bagian bawah kemudian menimbang kembali untuk menentukan berat mati
serta berat darah, setelah melewati rigir mortis itik dicelupkan kedalam air dengan suhu
50-54 ° C
seama 30 – 45 detik kemudian mencabut bulu hingga bersih an
menimbang kembali untuk mendpatkan berat bulu. Kemudian mengeluarkan isi dalam
(Evisceration) dan dilakukan pengkarkasan dengan memotong Kepala, kaki, dan
leher dan masing- masing dimasukkan kedalam plastic gula yang masing- masing
diberi label kemudian menimbang bagian-bagian karkas tersebut dan mencatat
hasilnya, setelah itu dilakukan pemisahan antara kulit, tulang dan daging, lalu
ditimbang kembali. Selanjutnya dilakuakan perhitungan persentase karkas
Analisa
Data
Persentase Non Karkas = Berat Bagian Non Karkas X 100%
Berat Hidup
Persentase Bagian Karkas = Berat Bagian Karkas X 100%
Berat Karkas
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan Percobaan yang telah
dilakukan pada pengkarkasan ternak maka hasil yang didapatkan adalah Sebagai
Berikut:
Tabel
1. Persentase Bagian Karkas dan Non karkas pada Itik,
Ayam dan Kelinci
Parameter yang diukur
|
ITIK
|
AK
|
AB
|
KELINCI
|
||||
Kg
|
%
|
Kg
|
%
|
Kg
|
%
|
Kg
|
%
|
|
Berat Hidup
|
1.50
|
100
|
1.2
|
100
|
2.6
|
-
|
0.15
|
-
|
Berat Mati
|
1.45
|
100
|
1.1
|
100
|
2.4
|
-
|
0.148
|
-
|
Berat Karkas
|
0.815
|
100
|
0.78
|
100
|
1.77
|
-
|
0.12
|
-
|
Berat Darah
|
0.05
|
3.33
|
0.001
|
0.08
|
0.002
|
0.076
|
0.002
|
1.33
|
Berat Bulu
|
0.10
|
6.67
|
0.001
|
0.08
|
0.002
|
0.07
|
0.027
|
18
|
Berat Kaki
|
0.048
|
3.2
|
0.05
|
0.41
|
0.105
|
4.04
|
0.019
|
3.33
|
Berat Kepala
|
0.099
|
6.6
|
0.046
|
3.83
|
0.063
|
2.42
|
0.05
|
4.08
|
Berat Leher
|
0.108
|
7.2
|
0.048
|
4
|
0.109
|
4.19
|
-
|
-
|
Berat punggung
|
0.205
|
25.15
|
0.171
|
21.92
|
0.404
|
2.28
|
0.049
|
4.08
|
Berat dan Isi dalam
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a.
Jantung
|
0.015
|
1
|
0.007
|
0.58
|
0.015
|
0.57
|
0.006
|
4
|
b.
Gizard
|
0.058
|
3.87
|
0.041
|
3.4
|
0.041
|
1.57
|
0.007
|
4.7
|
c.
Hati
|
0.064
|
4.27
|
0.024
|
2
|
0.053
|
2.04
|
0.013
|
8.7
|
d.
Usus
|
0.107
|
7.13
|
0.072
|
6
|
0.120
|
4.61
|
0.99
|
6.6
|
Berat Lemak
|
0.085
|
5.66
|
-
|
-
|
0.076
|
2.92
|
-
|
-
|
Berat Bagian Karkas
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Paha Atas Kiri
|
0.049
|
6.01
|
0.066
|
8.46
|
0.126
|
7.11
|
0.011
|
9.16
|
b. Paha Atas Kanan
|
0.075
|
9.20
|
0.069
|
8.84
|
0.111
|
6.72
|
0.011
|
9.16
|
c. Paha Bawah Kiri
|
0.076
|
9.32
|
0.066
|
8.48
|
0.153
|
8.64
|
0.017
|
14.16
|
d. Paha Bawah Kanan
|
0.066
|
8.10
|
0.062
|
7.90
|
0.112
|
6.32
|
0.017
|
14.16
|
e. Sayap Kiri
|
0.062
|
7.60
|
0.060
|
7.69
|
0.089
|
5.02
|
-
|
-
|
f. Sayap Kanan
|
0.073
|
8.96
|
0.060
|
7.69
|
0.276
|
15.6
|
-
|
-
|
g. Dada Kiri
|
0.099
|
12.14
|
0.115
|
14.74
|
0.338
|
19.1
|
0.007
|
5.03
|
h. Dada Kanan
|
0.110
|
13.50
|
0.111
|
14.23
|
0.276
|
15.6
|
0.008
|
6.7
|
Berat Daging
|
0.336
|
|
0.441
|
-
|
1.147
|
64.80
|
0.056
|
5.6
|
Berat Tulang
|
0.315
|
|
0.248
|
-
|
0.356
|
13.7
|
0.051
|
5.1
|
Berat Kulit
|
0.266
|
|
0.068
|
-
|
0.193
|
7.42
|
-
|
-
|
Sumber
: Data Hasil Praktikum Abatoir dan Teknik Pemotongan ternak, 2014
Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa berat
hidup Itik 1.50 kg dan berat mati 1.45 kg dan berat karkas sebanyak 0.815 kg. persentase bagian
karkas ayam kampung yaitu paha atas kiri 0,049%, paha atas kanan 0,075%,
paha bawah kiri 0,076%, paha bawah kanan 8,10%, sayap kiri 0,062%, sayap kanan 0,073, dada kiri 0,099% dan dada kanan 0,099.
Setelah
dilakukan penimbangan pada Itik
maka didapatkan hasil berat hidup Itik yaitu 1.50 kg, berat hidup ayam
kampung lebih rendah dibanding berat hidup ayam broiler dan Ayam kampung. Dari hasil itu
maka disimpulkan bahwa Itik
ini tidak memiliki berat normal, dimana berat normal Itik adalah 1.8 kg – 2
kg, dari penimbangan tersebut tidak diketahui apakah Itik yang ditimbang ini
adalah Itik jantan atau betina,
karena hal- hal yang mempengaruhi berat hidup Itik adalah
jenis kelamin, umur, serta bangsa ayam.
Berat mati pada, itik yaitu 1.45 kg, Itik 1.1 kg ayam broiler 2.4 kg dan
kelinci 0.148 kg menunjukan adanya
perbedaan pada setiap ternak karena disebabkan seberapa banyak darah
yang dikeluarkan melalui penyembelihan yang baik. Sesuai pendapat Mettler
(1986) menyatakan bahwa jika peyembelihan dilakukan dengan baik pada kedua
arteri karotid maka ternak akan mengeluarkan darah sebanyak mungkin baik dalam
keadaan digantung ataupun tidak digantung.
Berat karkas pada itik
yaitu 0.815 kg, ayam kampung 0.78 kg , ayam broiler 1.77 kg,
sedangkan kelinci 0.12 kg. dilihat dari segi berat karkasnya maka ayam kampung
memiliki berat karkas lebih tinggi dibanding ayam kampung dan broiler tetapi lebih tinggi
dibanding kelinci, adanya faktor yang
mempengaruhi bobot karkas adalah jika ditinjau dari jenis bangsa ternak. Sesuai
pendapat Roswita (2006) bahwa Bangsa
ternak yang memiliki bobot potong besar
akan menghasilkan karkas yang besar pula.
Selain itu, bobot karkas ternak juga dipengaruhi oleh
komponen utama yang berbeda diantaranya berat lemak pada itik yaitu 0.085 kg dan ayam broiler 0.076 kg, sedangkan
berat daging pada itik 0.336 kg, ayam kampung 0.441 kg, ayam broiler 1.147 kg,
dan kelinci 0.056 kg. sementara berat tulang
pada, itik yaitu 0.315 kg, ayam
kampung 0.248 kg , ayam broiler 0.356 kg dan kelinci seberat 0.051 kg.
Hal ini terkait dengan pendapat Berget
al. Dalam hasnudi (2005) yang meyatakan bahwa komponen
utama karkas terdiri atas jaringan otot (daging), tulang dan lemak.
Sehingga apabila berat karkas menunjukan perbandingan yang berbeda maka berat
komponen utama karkas pada itik, ayam dan kelinci juga berbeda.
Dilihat dari pesentase bagian Karkas Itik didapatkan jumlah
keseluruhan persentase 99.98%, lebih rendah dibanding persentase
bagian karkas ayam kampung
99.95%, ayam broiler 86.39% dan kelinci 62. 45 % tetapi lebih rendah dari
persentase bagian karkas itik persentase karkas ini berbeda dari ternak yang
satu dengan yang lain ini dikarenakan adanya perbedaan jenis ternak, umur,
berat tubuh serta perlakuan sebelum pemotongan, cara pengkarkasan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Yulianti (2013) yang menyatakan bahwa faktor- faktor
yang mempengaruhi kualitas karkas adalah faktor genetik Didalam bangsa ternak yang sama, komposisi karkas dapat berbeda. Bangsa
ternak dapat menghasilkan karkas dengan karasteristiknya sendiri, Perbedaan
komposisi tubuh dan karkas diantaranya bangsa ternak, terutama disebabkan
perbedaan ukuran tubuh dewasa atau perbedaan berat pada saat dewasa, Lingkungan. Faktor lingkungan dapat
dibagi menjadi dua kategori yaitu fisiologi dan nutrisi, Komposisi Tubuh. Umur, berat hidup dan kadar laju pertumbuhan juga mempengaruhi komposisi
karkas. Proporsi tulang, otot, dan lemak sebagai komponen utama karkas
dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut diatas. Bila proporsi suatu
variabel tinggi, maka proporsi salah satu variabel kedua/ lainnya lebih rendah
serta Komposisi Kimia Karkas. Terutama terdiri dari air, protein, lemak dan abu
secara proporsional dapat juga berubah, jika proporsi salah satu variabel
mengalami perubahan dan didukung
oleh pendapat Soeparno (1992) yang menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi kualitas karkas adalah
bangsa, jenis kelamin, umur, berat tubuh, hormone dan makanan. Umur berpengaruh
terhadap berat karkas yang disebabkan oleh adanya perubahan alat- alat tubuh
terutama penambahan dari lemak karkas.
Persentase
bagian non karkas pada itik, ayam kampung, ayam broiler,
dan kelinci meliputi berat darah, berat bulu, berat kaki, berat kepala, berat
leher (kecuali kelinci), berat isi dalam yang meliputi Gizzard, hati , jantung,
usus dan lemak, dimana jumlah keseluruhan persentase bagian non karkas ayam
Kampung adalah itik 48,93%, ayam kampung 42.3% Ayam Broiler 22.506%, dan kelinci 50.74%,
ini dkarenakan bahwa Itik tidak memilki
lemak yang memungkinkan penambahan berat pada bagian non karkas, serta
mengurangi persentase dari Ayam kampung, Hal ini sesuai dengan pendapat Berg et al.
Dalam hasnudi (2005) yang
meyatakan bahwa komponen utama non
karkas terdiri atas jaringan otot
(daging), tulang dan lemak. Sehingga apabila berat non karkas menunjukan
perbandingan yang berbeda maka berat komponen utama non karkas pada ayam, itik dan kelinci juga berbeda.
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam teknik pemotongan dan pengkarkasan
Itik yang dilakukan
pada praktikum Abatoir dan teknik pemotongan ternak yang baik menurut syariat
islam, ternak tersebut harus dibersihkan sebelum dipotong kemudian memotong
ternak dengan menghadap kekiblat, setelah ternak disembelih ada proses
penggantungan yang bertujuan agar darah ternak cepat keluar.
Adapun jumlah persentase dari bagian
karkas yaitu Itik
99.98%, Ayam kampung 99.95%, ayam broiler 86.39%, dan Kelinci 62. 45% sedangkan
jumlah persentase non Karkas adalah Itik 48.93%, Ayam Kampung 42.3%, Ayam Broiler 22.506%,
sedangkan Kelinci 50.74%.
Faktor- faktor yang mempengaruhi
persentase Karkas dan Non karkas adalah
Ø Bangsa ternak dan
perlakuan pada pemberian pakan yang dapat mepengaruhi bobot hidup ternak
Ø Banyaknya darah yang dikeluarkan melalui penyembelihan
yang baik dimana ternak akan mengeluarkan darah sebanyak mungkin baik dalam
keadaan digantung ataupun tidak digantung sehingga mempengaruhi berat mati
ternak
Ø faktor yang mempengaruhi bobot karkas adalah jika
ditinjau dari jenis bangsa ternak dimana Bangsa ternak yang memiliki bobot potong besar akan menghasilkan karkas yang besar pula.
Ø Bobot karkas ternak dipengaruhi oleh komponen utama
yang berbeda diantaranya berat lemak ,berat daging dan berat tulang
Ø Bagian non karkas terdiri dari
bagian isi dalam seperti jantung, gizzard, hati, dan usus serta berat bulu,
berat darah, berat kaki, berat kepala dan berat leher sedangkan Bagian karkas
adalah berat punggung, paha, sayap, dada.
Saran
Untuk Laboratorium Sebaiknya kelengkapan alat laboratorium dilengkapi
seperti alat kejut listrik untuk karkas.
Untuk Asisten semoga tetap menjadi asisten yang selalu
dibanggakan Oleh Praktikan, dan selalu bersedia membimbing kmi selama
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Berg, r.t.
And r.m. Butterfield. 1976. New
Concepts of Cattle Growth. Sydney University Press, Sydney.
Hasnudi.
2005. Kajian Tumbuh Kembang Karkas dan
Komponennya serta Penampilan Domba Sungei Putih dan Lokal Sumatera yang
Menggunakan Pakan Limbah Kelapa Sawit. Sekolah Pascasarjanan, Institut
Pertanian Bogor. http://www.damandiri.or.id/detail.php? id=255. (23 Mei 2006)
Ressang, A A,
1984. Patologi Khusus
Veteriner. Departemen Urusan
Riset Nasional Republik Indonesia. Denpasar.
Mettler
j.j.1986. Basic Butchering of Livestock
and game. Garden way Publishing, Vermont, USA
Roswita,
Sunarlim (2006). Profil karkas domba dan
kambing. Balai besar penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian:
Bogor
Soeparno. 1992. Bagian bagian karkas broiler. http://highlynutritiousfoodsource.blogspot.com/2013/03/bagian-bagian-karkas-broiler.html.
diakses pada 23 Maret 2014
Yulianti, Nia. 2013. Kualitas karkas unggas. http://niayulianty.blogspot.com/2013/06/kualitas-karkas-unggas_5.html.
diakses pada 16 Maret 2014
LAMPIRAN
v Itik
A. Persentase
Non Karkas
Berat Hidup = 1.50x 100% = 100%
1.50
Berat Mati =
1.45 x 100% = 100%
1.45
Berat Darah = 0.05 x 100% = 3.33%
1.50
Berat Bulu = 0.10 x 100% = 6.67%
1.50
Berat Kaki = 0.048 x 100% = 3.2%
1.50
Berat Kepala = 0.090 x 100% = 6.6%
1.50
Berat Leher = 0.108 x 100% = 4%
1.50
Berat Jantung = 0.015 x 100% = 1%
1.50
Berat Gizzard = 0.058 x 100% = 3.87%
1.50
Berat Hati = 0.064 x 100% = 4,27%
1.50
Berat Usus = 0.107 x 100% = 7.13%
1.50
B. Persentase bagian Karkas
Paha Atas Kiri = 0.049 x 100% = 6.01%
0.815
Paha Atas Kanan = 0.075x 100% = 9.20%
0.815
Paha Bawah Kiri = 0.076 x 100% = 9.32%
0.815
Paha Bawah Kanan = 0.066 x 100% = 8.10%
0.815
Sayap Kiri = 0.062 x 100% = 7.60%
0.815
Sayap Kanan = 0.073 x 100% = 8.96%
0.78
Dada Kiri = 0.099 x 100% = 12.14%
0.815
Dada Kanan = 0.110 x 100% = 13.50%
0.815
Berat Punggung = 0.205 x 100% = 25.15%
0.815
Tidak ada komentar:
Posting Komentar